By Nurul Ain
Oleh itu jalan untuk membantu dia menjadi tenang:
1- Pegang dia seperti dalam gambar ini.
2- Bisik kan anda sayang dia dan understand perasaan dia.
3- Baca ayat Quran dan A'uzubillah hi manasyaitan nir rajim, supaya syaitan tidak mengambil kesempatan kepadanya dan anda.
4- Tenangkan dia dengan kata-kata kasih dan anda pun perlu tenang
5- JANGAN SEKALI-KALI MARAH DAN MENJERIT ATAU MEMUKULNYA KONONNYA UNTUK MENDISIPLINKAN DIA. Ini hanya akan menjadikan dia anak yang pengecut atau yang suka memberontak.
*Kenali Apa Itu Tantrum?
Tantrum bermaksud kemarahan secara tiba-tiba. Manakala "Temper Tantrum" ialah suatu luapan emosi yang meledak-ledak sehingga tiada kawalan diri. Temper Tantrum seringkali muncul pada anak usia 15 bulan – 6 tahun. Tantrum biasanya terjadi pada anak yang hyper-aktif. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kanak-kanak tidak cukup tidur.
2) Makan dan proses pembuangan najis tidak teratur.
3) Kekok dengan situasi baru atau orang yang dia tidak kenali.
4) Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
5) Emosi tidak tenteram (sering negatif).
6) Mudah marah dan mudah menangis.
7) Sulit dialihkan perhatiannya.
Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Berikut adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, mengikut peringkat usia:
Dibawah Usia 3 tahun
·Menangis
·Menggigit
·Memukul
·Menendang
·Menjerit
·Memekik-mekik
·Menghempaskan badan ke lantai
·Memukul-mukulkan tangannya
·Menahan nafas
·Menghentakkan kepala
·Melemparkan barang
·Menyangkung
·Memeluk tubuhnya
Usia 3-4 tahun
·Perilaku tersebut diatas
·Menghentakkan kaki
·Berteriak
·Meninju
·Membantingkan pintu
·Mengkritik
·Merengek
Usia 5 tahun keatas
·Perilaku-perilaku tersebut diatas
·Memaki hamun orang lain @ ibubapanya
·Menyumpah
·Memukul kakak @ adik @ kawan-kawannya
·Mengkritik diri sendiri
·Memecahkan barang dengan sengaja
·Mengancam
·Merungut
·Trauma @ fobia keatas sesuatu yang menekan emosi anak.
*FAKTOR PENYEBAB TANTRUM
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Tantrum. Diantaranya adalah seperti berikut:
1) Kehendak @ Keinginan Anak Di Halang
Setelah tidak berhasil meminta sesuatu yang tetap pada keinginannya, maka sianak mudah saja melepaskan emosi tantrumnya yang bertujuan mendesak ibubapanya agar memenuhi impiannya.
2) Ketidakmampuan anak mengungkapkan dengan perkataan
Kanak-kanak bawah usia 4 tahun memiliki keterbatasan bahasa. Amat sukar sekali untuk mereka menterjemahkan keinginan mereka dalam bentuk bahasa yang mudah untuk kita fahami. Oleh itu, kondisi mereka yang masih tidak betah telah menekan emosi mereka menjadi kecewa dan secara tidak langsung mewujudkan frustasi pada diri mereka dan disampaikan dengan sikap tantrum.
3) Pergerakan yang Terhad
Kanak-kanak yang hyper-aktif sudah biasa dengan pergerakan yang bebas tanpa kongkongan atau batasan. Sekiranya, ibubapa cuba mengawal pergerakan atau hadkan kelakuannya menjadi sopan dan bertertib, maka ini mewujudkan stress pada diri sianak. Untuk anak melepaskan stress, maka wujudnya tantrum. Sebagai contoh; anak hendak minum menggunakan gelas, ibu atau pengasuh tidak benarkan dan menggantikan dengan cawan plastik; sianak masih bertegas dengan keinginannya, maka telah wujud sifat amarah dalam dirinya dan untuk dia melepaskannya dia akan bersikap tantrum agar kehendaknya
diperbolehkan.
4) Asuhan Ibubapa
a. Terlalu dimanjakan apabila semua keinginan dipenuhi dan tetiba ada keinginannya yang lain tidak diikutkan.
b. Asuhan yang tidak konsisten – tidak menerangkan yang mana baik dan yang mana buruk (tiada penjelasan diberikan). Apabila anak melakukan kesilapan dan secara tiba-tiba kita menegur dan menghukum, maka inilah komplikasi yang timbul dengan wujudnya tantrum.
c. Ibubapa bertelagah pendapat yang mana baik @ buruk untuk sianak.
5) Anak merasa penat, lapar atau dalam keadaan sakit.
6) Anak sedang stress
Samada anak penat dengan bebanan tugasan sekolah, dan lain-lain atau kerana merasa tidak aman (insecure).
7) Trauma @ Fobia
Anak diseksa atau pernah menyaksikan sesuatu yang ngeri atau diperkosa sejak kecil. Trauma yang melanda dirinya menjadikan emosinya tak tenteram. Kanak-kanak mengharapkan perlindungan yang aman. Apabila itu terjadi, dia beranggapan bahawa ibubapa tidak memberikan kasih sayang atau keamanan yang diharapkan. Maka dia akan tantrum untuk melepaskan tekanan yang melanda emosinya. Tantrum ini memakan masa untuk pulih dan akan terbawa sehingga dia dewasa.
Moga bermanfaat untuk kita menangani tantrum yang mungkin terjadi pada anak-anak kita. Banyak yang aku pelajari daripada artikel ini. Sharing is caring.